Kita Penulis Cerita

    



     Hidup adalah sebuah cerita. Kita menjadi penulisnya. Merancang dan menata bagaimana sebuah kisah itu berlanjut. Terkadang, alur yang kita tulis adalah sebuah imajinasi. Banyak kehaluan, angan-angan, bahkan hal-hal yang tidak kita sangka terjadi, kita tulis di dalamnya. Kenapa bisa begitu? Sebab, kita sebagai penulis cerita, hanya mampu menuliskan apa yang ada dalam pikiran kita, apa yang akan kita perbuat, bahkan segala harapan yang kita inginkan. Terlepas dari sebuah realita yang akan terjadi di luar cerita, itu hanya sang Kuasa pemilik semesta yang tahu.

    Kita menuliskan apa yang ada dalam pikiran dan hati ke dalam sebuah cerita tersebut. Seperti itulah hidup. Terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan. Karena Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.  Bukankah begitu?

    Lika-liku kehidupan menjadi sebuah misteri untuk sebagian orang. Ketika kita bahagia, kita berharap akan selalu berada dalam posisi itu. Namun, hal yang tidak kita duga datang. Yaitu apa yang menjadi cobaan hidup. Tetapi percayalah, bahwa Allah tidak akan memberi ujian di luar batas kemampuan kita masing-masing.

    Dalam sebuah kesedihan yang berupa ujian, kadang kala kita sangatlah membutuhkan bantuan dari orang lain. Tidak dapat dipungkiri, bahwa kita membutuhkan orang lain dalam hidup kita. Entah hanya sekedar menghibur ketika kita terpuruk, atau bahkan melakukan hal lebih, seperti meringankan beban yang sedang kita pikul.

    Meskipun ketika kita mengalami kesulitan, lalu ada seseorang yang mau dan sanggup membantu kita, namun kita tidak boleh sepenuhnya bergantung kepada orang lain. Yang punya masalah, ujian, dan beban itu kita. Maka kita pun harus berusaha menyelesaikannya, dan tidak lari dari masalah. Meminta bantuan boleh-boleh saja. Asalkan tidak merepotkan bahkan malah menjadikan beban kepada orang lain.

    Ya, seperti itulah sebuah cerita. Terkadang ada sebuah konflik yang memuncak, lalu perlahan meredam, bahkan selesai dengan akhir yang bahagia ataupun menyedihkan. Terlepas dari itu, kita harus tetap bersyukur kepada sang pencipta. Susah atau senang harus tetap kita nikmati dengan rasa penuh syukur. Agar lika-liku hidup yang kita jalani mampu menjadi sebuah cerita yang nantinya menjadi pelajaran. Juga segala cerita yang kita jalani mampu menjadi berkah. Aamiin ....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDENTIFIKASI INDEKS DESA ZAKAT DUSUN NGLARAN DESA PAGERLOR KECAMATAN SUDIMORO KABUPATEN PACITAN

Peranan Sistem Permodalan Bank Syariah Bagi UMKM

Akad Musyarakah