Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Riuh Duniawi

Gambar
  Tanah tempat berlabuh yang dulu tentram, kini makin runyam Tangan yang selalu menggegam menjadi penuh dendam Yang awalnya tujuan kita satu, sekarang seribu Kemana kebersamaan yang dulu? Mengapa semua menjadi kacau? Karna kita harus saling Bukan malah berpaling Tujuan kita melestarikan bumi Bukan malah menyakiti Seringkali kita menuntut janji Tanpa mau mengubah dan tahu diri Jika bumi adalah tempat bersandar Lalu sampai kapan kita akan tersadar Uluran tanganlah yang menjadikan kepedulian berkobar Membangun kembali empati yang pernah mengakar Biarkan saja jika semesta ingin mengubah rupa Tapi kita semua akan tetap teguh menjaga

Bait Renjana

Gambar
  Kepada temaram yang mulai larut Aku memandang tiada takut   Mengeja di bawah indurasmi Mencoba berdialektika dengan hati   Ketika teka-teki meminta untuk ditebak Dalam benak, logikaku tergerak   Terbesit kata 'Ingin' Namun hati berkata 'Jangan'   Keyakinan menjadi pilar Menyingsing kerlip kian Berpijar   Kilat malam menyeruak Menghentikan ego yang menghentak   Sorot purnama menatap ragu Memutuskan penuh ambigu   Bertiup angin di ambang malam Meredup pejam dalam khayalan   Butiran embun penuh rahasia Mengalun resap penuh makna   Kudekap relung penuh haru Mengalunkan sabda-sabda kalbu

Tikungan Berdarah

Gambar
  Bani adalah seorang mahasiswa kedokteran semester tujuh. Belakangan ini, dia disibukkan dengan tugas-tugas, juga praktik di laboratorium kampusnya. Bani selalu pulang larut malam. Dia termasuk mahasiswa yang ambisius dan mempunyai ketekatan yang kuat. Karena kerajinan dan kepintarannya, Bani selalu ditugaskan oleh dosen pembimbingnya untuk menyiapkan dan membersihkan peralatan yang digunakan untuk praktikum. Malam itu, Bani pulang larut sekali. Tepat pukul 12 malam, dia baru beranjak untuk pulang. Meskipun begitu, Bani selalu berani. Walau sesekali dia merasa ketakutan, namun dia tetap saja memberanikan diri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan padanya. Bani berjalan melewati koridor kampus. Dia berjalan dengan santai di lorong yang sepi. Hanya ada beberapa lampu yang menyala. Mungkin, penjaga kampus telah mematikan sebagian lampu disana. Terdengar dengan jelas di gendang telinga Bani, suara hentakan kaki yang seketika membuatnya bergidik. Suara jeritan lembut namun me...

Asap dan Malam

Gambar
 Demi mata yang telah sayu Aku terjaga untuk merindu Kau melangitkan kepulan asap rokokmu Aku menantinya jatuh dipelukku Setiap aroma yang kau hirup, Ada doa yang kau harap Setiap malam yang kuratapi, Ada kamu yang ingin kumiliki Aku akan tetap menjadi malammu Agar putung rokokmu terlihat menyala Setiap sesapnya mampu terasa Dari bibir yang wajahnya tanpa pura-pura  Aku tak tahu banyaknya putung rokokmu di asbak Namun yang kutahu rindu itu semakin sesak Mungkin hingga suaramu menjadi serak Dan isi perasaan merupa dahak Tetapi cintamu akan selalu layak Sebatang rokok akan indah di bibir penyair Lalu setiap kata yang kau ucap terselip asap yang mengalir Dan lamunanku, untuk menunggu setiap asap melintas Pekat aromanya merupa rasa pada kenangan Aku bukan apa-apa di setiap mata yang tak melihat Tapi kamu, mata yang selalu menatap lekat Kalaupun ada yang menganggapmu gila Aku yang selalu menganggapmu istimewa Aku tidak peduli dengan suara yang menghampiri Yang kuperhatikan, bahwa k...

1 Tahun yang Sia

Gambar
            Saya adalah penyuka puisi. Apa pun bentuknya, selalu saya nikmati dan apresiasi. Hingga secara spontan saya mampu mencipta berbait-bait puisi yang benar-benar keluar dari hati. Dan kebetulan, puisi itu selalu saya tujukan kepada seseorang yang selalu memberi saya arti. Lalu saya mengumpulkan puisi-puisi itu agar tidak hilang. Selama kurang lebih satu tahun, saya terus menulis puisi. Bait demi bait yang saya tulis, selalu melukiskan segala hal tentangnya. Akhirnya saya kepikiran untuk membukukan puisi-puisi itu. Selama satu bulan saya menunggu buku itu terbit, dan lahirlah buku puisi saya. Saya senang sekali bisa menerbitkan sebuah buku. Apalagi, buku itu adalah buku puisi yang saya tulis benar-benar tulus mengungkapkan perasaan saya kepada seseorang.      Suatu ketika, saya menunjukkan buku puisi itu kepadanya. Saya sangat antusias sekali ingin segera menunjukkan padanya. Sebelumnya, saya selalu berpikir bahwa dia pasti sanga...

15 Menit Terbatas

Gambar
            Tidak semua orang mampu menjadi pendengar setia. Tetapi, aku selalu berusaha menjadi pendengar segala keluh kesahnya, suka duka, canda tawa, bahkan rengekan-rengekan besar atau kecil sekali pun. Aku nyaman ketika mendengarkannya bercerita. Membahas hal-hal penting, sepele, ataupun kisah hidupnya dari dia kecil sampai sekarang dia bersamaku.       Dia menceritakan semua yang di alami tanpa ada rahasia sekecil apapun. 'Tak jarang, ketika dia bercerita pengalaman sedihnya, aku terbawa suasana hingga menangis. Dia tidak berusaha menenangkanku. Tapi, dia terus melanjutkan ceritanya hingga tamat. Ketika dia bercerita tentang kebahagiaan, pencapaian, dan juga kemenangan yang dia raih, aku sangat antusias dalam mendengarnya.      Dia bercerita tanpa ada rasa bosan, dan tanpa memperhatikan waktu. Padahal, ada hal lain yang akan dikerjakannya. Namun, dia melupakan itu saking asyiknya dengan cerita. Walau kadang, aku...

Kita Penulis Cerita

Gambar
             Hidup adalah sebuah cerita. Kita menjadi penulisnya. Merancang dan menata bagaimana sebuah kisah itu berlanjut. Terkadang, alur yang kita tulis adalah sebuah imajinasi. Banyak kehaluan, angan-angan, bahkan hal-hal yang tidak kita sangka terjadi, kita tulis di dalamnya. Kenapa bisa begitu? Sebab, kita sebagai penulis cerita, hanya mampu menuliskan apa yang ada dalam pikiran kita, apa yang akan kita perbuat, bahkan segala harapan yang kita inginkan. Terlepas dari sebuah realita yang akan terjadi di luar cerita, itu hanya sang Kuasa pemilik semesta yang tahu.      Kita menuliskan apa yang ada dalam pikiran dan hati ke dalam sebuah cerita tersebut. Seperti itulah hidup. Terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan. Karena Allah memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.  Bukankah begitu?      Lika-liku kehidupan menjadi sebuah misteri untuk sebagian orang. Ketika kita...

Hujan dan Kenangan

Gambar
             Hujan, selalu ada kisah di balik rintiknya yang dingin. Setiap tetesan yang jatuh, mampu menghidupkan setiap rasa yang tumbuh. Entah itu rasa yang telah lalu, layu dan musnah, bahkan baru. Akan ada setitik kenang yang melibatkan hujan. Mungkin membasahi kesedihan maupun kebahagiaan, namun sungguh bermakna dari setiap butir yang jatuh.       Mungkin, setiap kenangan akan kembali teringat kala hujan. Tetapi, bukan salah hujan juga karena telah mengingatkan. Hanya saja, setiap cerita pasti akan ada suka dan duka. Akan ada caranya sendiri dalam hal menoreh pengalaman. Melukiskan kisah pada sebuah momen, mungkin akan terasa hangat dan indah dikenang. Kadang kala, mengingat hal yang telah usai menjadi sebuah tabu. Tidak menutup kemungkinan kita akan merasa kecewa, sedih, menyesal, atau bahkan merasa berhasil telah melewati atau keluar dari lingkaran kisah itu.          Tergantung. Setiap ora...

Melukis Senja?

Gambar
                      Andai senja mampu dilukis, aku tidak akan pernah meluskisnya. Bahkan, melukis wajahmu, orang-orang di sekitarmu, bahkan hal-hal apa saja tentangmu. Bagaimana mungkin, aku membiarkan kau terlukis dalam anggunnya semburat senja, yg menyatu dengan pesona kepribadianmu, lalu orang lain melihatmu. Apa aku mampu untuk menerimanya? Apa aku mampu untuk membiarkan orang lain meski hanya sekedar menikmati keindahanmu? Tentu saja aku akan cemburu. Bukan berati aku pelit, atau membatasi segala kebebasanmu. Hanya saja, 'tak jarang orang-orang di sekitar kita hanya ingin tau tentang kita. Mereka ingin tau bagaimana kehidupan kita, tanpa mereka membantu saat kita butuh. ya mungkin ada yang membantu. Hanya saja tidak semua. Terkadang, malah mereka ingin menjatuhkan kita. Mereka mengorek-ngorek perihal kita, lalu ketika kita sedang di ujung masalah, bukannya menarik ke pangkal eh malah di goncang, lalu jatuh.  ...

Bukan Penyiksaan Tetapi Pendewasaan

Gambar
                Untuk sesiapa yang tengah patah. Mungkin akan ada atau banyak sajak yang terkuak. Bukan untuk mengeluh, pasrah, atau 'tak lagi semangat. Namun, adakalanya sesiapa ingin mengungkap rasa melalui kata. Meski bagi orang lain tak bermakna, namun rasa yang telah terluapkan mampu mewakili isi jiwa.       Di beberapa waktu menuju penghujung tahun, ada banyak sekali keinginan, harapan bahkan cita-cita yang ingin kita raih. Meski di tahun ini hari-hari yang terlewati terasa sama saja, bahkan lelah dengan keadaan yang hanya begitu-begitu mulu. Namun, banyak hal hal yg mampu kita pelajari dari waktu yang telah kita lewati. Di setiap menit, jam, hari, minggu, bulan, banyak hal menarik yang sebelumnya 'tak kita temui. Rencana-rencana yang telah tertata, harus berubah oleh suasana. Tapi.. kita 'tak boleh begitu saja menyerah. Berpikir buruk, putus asa, ataupun lari dari masalah. Percaya saja, bahwa ... akan ada hari ...